Dalam pengembangan teknologi informasi, semua dosen dan karyawan perlu mempersiapkan diri menjadi partisipan aktif dalam revolusi informasi yang terus berkembang dengan cepat saat ini,
Pertama, dalam sistem informasi akademik (SIA), Meningkatkan kualitas sistem informasi akademik. Perkembangan teknologi informasi secara cepat dan dinamis saat ini mendorong pengelola pendidikan tinggi untuk menerapkannya guna mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi khususnya dalam lingkungan kampus.
Kedua, dalam sistem informasi manajemen (SIM), Memperbaiki proses pembuatan keputusan, Sistem informasi akademik yang baik dapat memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan bagi para pimpinan universitas untuk mengambil tindakan. Semakin cepat, lengkap, dan valid suatu informasi, maka semakin menjamin kepastian proses pengambilan keputusan bagi para pimpinan.
Ketiga, Integrasi data, dengan sistem informasi akademik berbasis jaringan komputer, memungkinkan untuk mengintegrasikan data baik berupa setup maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai terminal dalam lingkungan jaringan sistem. Data yang terintegrasi tersebut, dapat dieksplorasi berbagai macam bentuk informasi antara lain informasi akademis yang akan menjadi dasar bagi para pimpinan Universitas untuk melakukan perencanaan, pengembangan pengorganisasian, dan pengaturan terhadap kinerja kampus, baik pada tiap jurusan, fakultas maupun secara keseluruhan.
Keempat, Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundansi data. Pembangunan sistem informasi yang bertumpu pada sistem pengorganisasian data, maka sistem akan terhindar dari bahaya duplikasi data atau yang disebut redundansi.
Kelima, Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan. Tuntutan akan ketersediaan informasi akademik, yang cepat dan standard sering mengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para pegawai dan dosen yang mengelola administrasi akademik.
Keenam, Meningkatkan produktivitas, ketersediaan informasi akademik yang berkualitas dan infrastruktur jaringan komputer yang baik akan meningkatkan produktivitas. Sistem pengembangan teknologi informasi membutuhkan investasi waktu, uang, sumber daya manusia dan usaha yang cukup besar bagi suatu lingkungan kampus. Kini teknologi Informasi akademik hadir dan makin populer. Dengan adanya sistem informasi akademik yang baik maka dapat meningkatkan profit (keuntungan) melalui kecepatan dalam layanan transaksi sehingga transaksi dapat dilakukan dari berbagai tempat yang berbeda dengan pusat pengolahan data dalam lingkungan akademik. Salah satu contoh pada sistem informasi akademik yaitu semua mahasiswa yang terhubung dalam jaringan sistem informasi akademik dapat melihat dan mengakses data informasinya masing-masing sehingga mereka tidak perlu datang kekampus untuk mengetahuinya. Hal ini dapat menghemat tenaga maupun waktu yang dipergunakan untuk proses transaksi karena dilakukan secara on-line, sehingga kegiatan akademik menjadi lebih efisien.
Motivasi untuk membangun sistem informasi akademik antara lain:
Kebutuhan akan sistem informasi akademik, yang memadai untuk dapat mempercepat pengolahan data dan meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan.
Keefektifan pengolahan data yang berada pada beberapa tempat memerlukan transaksi yang cepat
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi yang cepat antara pimpinan, dosen, karyawan dengan menggunakan fasilitas E-mail.
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan dan kepemilikan terhadap data secara online. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password serta teknik pengaturan hardisk sehingga data mendapat perlindungan yang baik dan dapat diakses oleh pemiliknya setiap saat dari tempat yang berbeda dalam lingkungan kampus.
Dengan jaringan komputer maka tiap pengguna jaringan dapat berbagi satu atau lebih filesistem (sharing file) sehingga memudahkan dalam pertukaran data, efisiensi waktu dan biaya.
Setiap dosen, karyawan, dan pimpinan dapat meng-upload (meletakkan) ataupun men-download (mengambil) file ke server sesuai dengan otorisasi yang diberikan